Jakarta (SI
Online) - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab
mengingatkan kepada seluruh pihak untuk waspada dengan upaya yang dilakukan
pemerintah Cina terhadap Indonesia. Hal tersebut diungkapkan saat peringatan
Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat, Ahad malam (11/12/2016).
Habib
Rizieq mengungkapkan tiga peristiwa sebagai contoh bagaimana Cina melakukan
penjajahan. Pertama, peristiwa di Tibet. Dahulu Tibet berdaulat lalu kerjasama
dengan negara Cina komunis. Setelah ada kerjasama, Cina mengirim ribuan tenaga
kerja ke Tibet, mereka membangun kota, membangun jalan dan lain-lain.
"Setelah
pekerjaan selesai, para tenaga kerja itu angkat senjata melakukan pemberontakan
di Tibet, ternyata para pekerja itu adalah tentara merah. Setelah itu Tibet
jatuh dikuasai Cina, dan pimpinan agama tertinggi Tibet yaitu Dalai Lama
ditangkap dan diusir ke luar negeri sampai hari ini," ujar Habib Rizieq.
Oleh karena
itu, ia mengingatkan agar mewaspadai masuknya tenaga kerja Cina ke Indonesia
yang jumlahnya diperkirakan ratusan ribu orang. "Karena kita sudah lihat
bagaimana tegapnya badan mereka, bagamana perawakan mereka, itu lebih mirip
tentara ketimbang pekerja buruh kasar," ungkapnya.
Contoh
kedua, salah satu negeri di Afrika yaitu Angola. Awalnya Angola dibantu Cina,
setelah diikat dengan utang yang besar, Cina mulai mengatur Angola. "Dan
saat ini parlemen Angola mengeluarkan kebijakan yang isinya Islam tidak boleh
ada di Angola, dan seluruh masjid harus ditutup, alasannya bertentangan dengan
adat istiadat Angola. Lihat bagaimana dahsyatnya pengaruh komunis Cina di
Angola," kata Habib Rizieq.
Dan yang
ketiga adalah Zimbabwe, awalnya juga diberi utang besar-besaran oleh Cina,
setelah utang membengkak dan tidak mampu membayar, CIna menawarkan dibebaskan
utang namun konsekuensinya harus meninggalkan mata uangnya dan memakai mata
uang Cina yaitu Yuan.
Oleh sebab
itu, lanjut Habib Rizieq, kita wajib hati-hati karena saat ini Cina komunis
mulai mengobok-obok negeri ini. "Mereka mamasukan banyak tenaga kerja ke
Indonesia, dan minggu lalu Presiden mengingatkan kepada para pengusaha untuk
menggunakan Yuan,"
"Bulan
lalu, Jokowi juga mengeluarkan Kepres bahwa orang asing termasuk Cina komunis
diberikan hak untuk memiliki tempat tinggal dan perkebunan di Indonesia. Ini
belum pernah terjadi sebelumnya, ada apa gerangan negara ini?" tanya Habib
Rizieq.
Tidak
sampai disitu, ia juga mengingatkan apa yang terjadi di reklamasi Jakarta yang
tetap berjalan walapun DPR, ulama dan tokoh nasional sudah berteriak menolak
itu.
Kata Habib
Rizieq, reklamasi Jakarta terdapat 17 pulau, yang 16 pulau rata-rata luasnya 50
hektar. Artinya ada 800 hektar dan sekarang sedang dibangun tower tower
apartement yang semuanya bisa menampung 40 juta orang.
"Itu
semua untuk siapa? kita lihat, perusahan-perusahaan properti di pantai
reklamasi sudah membuat iklan yang ditayangkan di Beijing, Macau, Goangzhou,
Singapura dan lain-lain, di tempat orang-orang Cina," jelasnya. "Dan
mereka mendapatkan hak milik apartemen dan tanahnya, 40 juta itu berarti 3 kali
penduduk Jakarta," tambahnya.
Tidak
berhenti disitu, kata Habib, Menkumham pernah mengirim utusan untuk datang ke
KBRI di Beijing, mengumumkan ke penduduk Cina jika ingin jadi penduduk
Indonesia bisa mendaftar via online. "Mereka dimudahkan, sementara rakyat
kita sendiri di kawasan Penjaringan, Luar Batang, Akuarium, mereka diusir,
innalillahi wa inna ilaihiroojiun," tuturnya.
"Saya
mau tanya, apa anda rela Indonesia dijajah? apa anda siap memerdekakan
Indonesia dari penjajah Asing dan Aseng?" tanya Habib yang dijawab
"siaap" serentak puluhan ribu jamaah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar