RUSH MONEY, MELUMPUHKAN BISNIS SEMBILAN NAGA
Saat melawan penjajah Belanda, Sultan Agung mengalami
kesulitan menembus benteng VOC. Benteng
tersebut menggunakan sungai yang mengalir untuk sumber air. Sultan Agung kemudian meracuni sungai tersebut dengan merendam
bangkai-bangkai binatang ternak yang diikat di dalam sungai. Air sungai yang
mengandung bakteri itulah yang kemudian membunuh pasukan Belanda. Bahkan
jenderal pimpinan tertingginya pun tewas karena disentri. Sultan Agung
menghancurkan musuh bukan dengan menghancurkan benteng, tetapi menghancurkan
para penjaga yang berada di balik benteng tersebut.
Tuntutan keadilan terhadap Ahox seperti membentur tembok
raksasa. Berkali-kali terkena kasus Ahox
seperti tidak tersentuh. Saat Badan Pemeriksa Keuangan RI menyatakan kasus RS.
Sumber Waras yang dilakukan Ahox merugikan negara, KPK mencari-cari alasan
untuk tidak memprosesnya. Saat Ahox menyakiti umat Islam, menghina para ulama
berbohong dengan memakai Al Quran,
Kepolisian tidak segera memprosesnya. Ahox seperti dilindungi benteng
yang berlapis-lapis.
Kwik Kian Gie menyatakan ada sembilan naga yang mencengkeram
Indonesia. Yang sering disebut-sebut antara lain James Riyadi ( Lippo Grup, RS.
Siloam), Anthoni Salim ( BCA, Indofood), Aguan ( Agung Podomoro) dan
lain-lain. Kekuatan bisnis sembilan naga
inilah sumber kekuatan utama yang melindungi
Ahox. Melumpuhkan kekuatan bisnis sembilan naga ini otomatis akan
melumpuhkan ahox.
Perlawanan untuk menghentikan Ahox bergeser menjadi gerakan
untuk melumpuhkan ekonomi para konglomerat yang mendukungnya. Saat Grab Bike (konon ini juga unit bisnis dari
sembilan naga) di medsos menyatakan
dukungan kepada ahox, ribuan pelanggan langsung meng uninstal aplikasi android
Grab Bike. Inilah yang kemudian membuat Grab Bike gentar dan meminta maaf.
Entah siapa yang mencetuskan, saat ini sudah gencar isu untuk melakukan
Rush Money ( mengambil dan memindahkan uang di bank). Isu Rush Money ini
betul-betul membuat kalang kabut sembilan naga. Bahkan James Riyadi, yang bukan
seorang muslim dan bukan anggota NU sampai harus hadir di dalam acara Rakernas
II PBNU dengan menggunakan kopiah dan berbicara tentang bahaya Rush Money.
Kenapa melumpuhkan bank,
bukan unit bisnis yang lain yang dimiliki sembilan naga? Mari kita bahas
efek dari Rush Money.
Untuk meruntuhkan sebuah bangunan, tidak perlu
menghancurkan tembok, atap, dan tiang
bangunan tersebut. Caranya adalah pilih
salah satu tiang yang paling lemah. Jika tiang itu hancur maka bangunan itu akan retak dan bangunan tersebut
akan runtuh.
Tiang utama dari bisnis adalah bank. Bank adalah adalah
sumber dana bagi sembilan naga untuk membiayai bisnis-bisnisnya. Selain itu, bank adalah unit bisnis yang
sangat rapuh.
Kita ambil contoh salah satu dari sembilan naga yaitu James
Riyadi. Untuk melumpuhkan unit bisnis James Riyadi selain bank, perlu mencari
alternatif yang belum tentu mudah. Contohnya untuk melumpuhkan Rumah Sakit
Siloam, kendala yang dihadapi adalah memindahkan orang yang sakit untuk keluar
dari rumah sakit tersebut. Masalahnya adalah Rumah sakit lain di daerah
tersebut mungkin tidak sanggup menampung
pasien tambahan sehingga harus kembali ke rumah sakit awal. Namun Rush Money, memindahkan
uang dari Lippo Bank yang dimiliki James Riyadi ke Bank pemerintah atau bank
syariah dapat dilakukan dengan mudah.
Tidak ada ceritanya bank pemerintah menolak uang karena kapasitasnya
sudah penuh.
Untuk melumpuhkan bank sangat mudah. Jika jumlah uang yang
ditabung Lippo Bank sejumlah 100.000, maka uang yang disimpan oleh Lippo Bank
untuk antisipasi jika ada orang yang mengambil uangnya hanya sekitar 10.000.
Sisanya 90.000 dinvestasikan ke rumah sakit, pabrik, dan dipinjamkan untuk mendapatkan keuntungan.
Menguras cadangan yang 10.000 itu pun dapat dilakukan dengan
mudah. Ketika sudah mulai banyak terlihat antrian orang yang mengambil uang,
ini akan memancing masyarakat yang melihatnya ketakutan. Masyarakat yang
ketakutan akan ikut mengambil uangnya karena takut cadangan habis
dan mereka terpaksa harus menunggu penjualan aset-aset untuk
mendapatkan uangnya.
Dengan menguras simpanan yang 10.000 tersebut maka Lippo
Bank akan dinyatakan gagal bayar. Jika
penabung ingin mengambil uangnya sedangkan
cadangan sudah habis maka Lippo Bank
terpaksa meminjam uang ke bank lain. Lippo Bank wajib membayar Suku Bunga Pasar
Uang Antar Bank (PUAB) over night (O/N) yang sangat tinggi nilainya
Ketika sudah dinyatakan pailit maka asetnya akan dilelang
dengan harga murah untuk membayar hutangnya ke masyarakat. James Riyadi,
sebagai pemilik/pengurus Lippo Bank juga akan dilelang aset-asetnya yang lain.
Akhirnya Rumah Sakit Siloam yang
dimiliki Lippo Grup terpaksa dijual dengan harga murah dan berpindah tangan ke
orang lain.
Gerakan Rush Money terhadap bank-bank yang dimiliki sembilan
naga dikatakan akan menghancurkan
negara. Kehilangan kepercayaan
masyarakat terhadap bank dikatakan akan menimpa semua bank sehingga semua bank
akan hancur dan ekonomi Indonesia akan hancur. Benarkah demikian?
Sebenarnya karena rush money ini ditujukan untuk melumpuhkan
bank milik sembilan naga, ini akan menjadikan bank-bank pemerintah dan bank
syariah mendapat limpahan dana yang
besar. Tidak mungkin menyimpan uang yang sangat banyak di rumah, uang tersebut
pasti akan ditabung kembali di bank pemerintah atau bank syariah yang tidak
berafiliasi dengan sembilan naga.
Masyarakat percaya bahwa uangnya akan aman di bank
pemerintah dan bank syariah karena Rush Money tersebut tidak mungkin
memindahkan uang dari bank ke rumah tetapi dari bank ke bank lain karena
masyarakat membutuhkan keamanan dan membutuhkan fasilitas transfer untuk
bisnis. Keyakinan inilah yang justru akan memperkuat bank pemerintah dan bank
syariah.
Ada yang mengatakan Rush Money melanggar hukum.
Pertanyaannya adalah, *uang uang sendiri* kok ndak boleh diambil dan dipindah?
Jadi ... jangan pake lama buat aksi !!! ??????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar