Rabu, 07 Desember 2016

HOAX ITU SEBENARNYA KERJAAN SIAPA?

HOAX ITU SEBENARNYA KERJAAN SIAPA?*

Masih ingatkah dengan pengakuan 2 mantan  jurnalis, yang membeberkan tentang bagaimana media "bermain main" dalam menyampaikan berita?


http://www.jurnalmuslim.com/2016/10/mengejutkan-2-mantan-wartawan-ini-bongkar-bagaimana-metro-tv-manipulasi-berita-video.html?m=1

Silahkan di perhatikan pernyataan berikut, penyataan Matheus Dwi Hartnato (mantan wartawan dan Senior Produser News  MetroTV):

*"Ini harus tayang, ini
tidak boleh tayang. Si itu harus muncul, si ini tidak boleh."*

*"Berita itu bisa dibeli, dari yang besar sampai tingkat reporter. Itu bener-bener ada, jadi habitat di MetroTV."*

Yah itulah fakta tentang media kita. Ada berita berita yang jadi pesanan. Bahkan termasuk berita hoax yg disebar oleh media. Salalh satu contohnya berita hoax tentang sapi kurban. Oleh detik.com diberitakan bahwa sapi kurban ahok diterima oleh pengurus masjid luar batang

http://gubernurmuslim.com/news/index.php/2016/09/13/pengurus-makam-luar-batang-tegaskan-sapi-pemberian-ahok-sudah-mereka-tolak-kembalikan-dan-tidak-pernah-mereka-sembelih/

Menjelang aksi bela islam jilid 3,  mulai bermunculan berita berita yg mengejutkan.

Seperti berita tentang ustad Arifin ilham yg tidak akan ikut aksi tanggal 2 desember

http://m.okezone.com/read/2016/11/19/338/1545888/ustadz-arifin-ilham-tidak-akan-ikut-pada-demo-2-desember

Tapi, kemudian dibantah bahwa itu tidak benar. Melalui pesan whats app.

Ustadz Arifin Ilham Nyatakan Siap Turun Aksi Bela Islam Bersama GNPF-MUI

Sabtu, 19 November 2016

Jakarta - Pimpinan Majelis Adzikra, Ustadz Arifin Ilham menampik sejumlah  rumor dari berbagai  media atas pernyataan beliau bahwa   umat Islam tidak perlu lagi melakukan unjuk rasa pasca ditetapkannya Ahok sebagai tersangka atas kasus penistaan agama.

Saat ditemui oleh sejumlah ulama dan para tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) di kediamannya di kawasan Sentul, Bogor. Sabtu (19/11) untuk melakukan konfirmasi. Ustadz Arifin Ilham justru menyatakakan dukungannya bahkan siap  turut bergabung kembali dalam  Aksi Bela Islam Jumat, (2/12) mendatang.

Hal ini disampaikan oleh Imam FPI DKI, Habib  Muchsin Bin Zaid Alatas yang mewakili  yang  berkesempatan menemuinya mewakili GNPF-MUI.

"Saya hadir mewakili GNPF-MUI dalam  istighosah Ustadz Arifin Ilham, beliau tidak melarang sama  sekali bahkan beliau akan turun dalam Aksi Bela Islam   3". Kata Habib Muchsin melalui pesan singkatnya.

Diduga ada upaya pemelintiran atas pernyataan Ustadz Arifin Ilham oleh sejumlah media dalam rangka memecah belah barisan umat menjelang Aksi Bela Islam 3 yang direncanakan akan digelar pada 2 Desember 2016 mendatang. Beruntung upaya penggembosan tersebut  seketika dapat ditanggulangi.

Lalu muncul juga pernyatan yg dari MUI yg menghimbau untuk urungkan niat aksi 2 desember.

http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/11/21/ogz9vr328-mui-imbau-masyarakat-urungkan-niat-ikut-aksi-2-desember

Meskipun ini belum dikonfirmasi MUI, tapi patut diduga ini juga berita pesanan.

Karena baru saja muncul berita baru tentang merapatnya gerindra ke pemerintah

https://babe.news/id-id/read/9374853/gerindra-siap-masuk-koalisi-pendukung-pemerintahan-jokowi

Faktanya fadli dzon membantah hal tersebut.

https://m.detik.com/news/berita/d-3350834/jokowi-kian-mesra-dengan-prabowo-begini-penjelasan-fadli-zon.

Jadi jelas terlihat, ada upaya upaya menjegal Aksi Bela Islam III melalui penggiringan opini yg secara masiv dan brutal. Bahkan pernyataan pernyataan dan tindakan kapolri yg ingin menangkap dan juga melarang aksi bela islam III di media cetak maupun elektronik justru menampakkan kegagalannya dalam menyelesaikan masalah penistaan agama ini. Permasalahan ini begitu sederhana dulu, tapi dibuat rumit oleh pemerintah. Hanya tinggal selesaikan sumber masalahnya lalu beres. Yaitu dengan bertindak adil dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Ingat selama ini penistaan agama pelakunya ditangkap sebelum ditetapkan tersangka.

Sebuah ilustrasi singkat tentang penerbangan ke angkasa. Diluar angkasa karena tidak ada gravitasi akibatnya tinta pena tidak mau mengalir, hingga itu bisa bermasalah jika ingin melakukan pencatatan. Maka dibuatlah teknologi pena luar angkasa yg berbiaya mahal karena dibuat dengan cara khusus dan perhingan khusus. Sementara di negara lain yang juga memiliki misi keluar angkasa dan memiliki masalah yang sama memecahkan masalah tersebut dengan sangat simple dan murah. Yaitu dengan mengganti pena dengan pensil. Karena pensil akan tetap bisa dipakai tanpa perlu direpotkan dengan masalah grafitasi. Menyederhanakan masalah itu intinya. Dan itu yg tidak dilakukan oleh pemerintah. Masalah sederhana dibuat jadi rumit dan menguras energi dan juga biaya.


Ditulis oleh soto aYam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar