Reposting utk refleksi diri & bukan utk membenci.. agama
lain.
Mega Proyek Kristenisasi James Riyadi di Indonesia
JAKARTA (voa-islam.com) - Sungguh sangat luar biasa langkah
strategis yang jalankan oleh James Riyadi yang ingin menjadikan Indonesia
sebagai negeri Kristen. Dengan proyek Mega-Kristenisasi James T.Riady tentu
bukan sebuah pekerjaan main-main.
Perlu didukung dana dan jaringan yang luar biasa. Urusan
dana, tak jadi kendala. Keluarga Riady adalah pengendali bisnis raksasa yang
bergerak di bidang perbankan,TV kabel,telepon selular, online shopping, jasa
teknologi informasi,perkantoran, dan sederetan bidang lainnya. Konon total
asetnya mencapai $ 12 milyar dollar.
CahayaTV atau apapun namanya bakal tampil menjadi andalan
proyek misionaris dengan target ratusan juta warga berbahasa Indonesia dan
Melayu. Ini akan bersinergi dengan proyek-proyek James T Riady sebelumnya,
seperti pembangunan sekolah-sekolah Kristen di daerah miskin dan terpencil.
Melalui Harvest International Curriculum (HIC), mereka
sedang menyiapkan 200 ribu pastor dan pekerja misionaris yang siap bergerilya
memurtadkan jutaan Muslim Indonesia.
Namun dana besar saja tidak cukup. Perlu digerakkan oleh
mesin yang taktis dan berjaringan luas. Karena itulah James T Riady menggandeng
World Harvest Global (WHG)dan American Institute for Maghrib Studies (AIMS)
untuk menyukseskan proyeknya.
WHG adalah pusat misionaris dunia yang bermarkas di
California, AS. Berdiri tahun 1989 sebagai bagian dari program Koalisi Kristen
yang dirintis evangelis terkenal,Pat Robertson. Cabangnya sudah bertebaran di
banyak negara antara lain Jepang, Malaysia,Indonesia Jerman, dan Belanda.
Di Indonesia, markas WHG ada di Lippo Karawaci. Motor
penggeraknya adalah sang boss Lippo Group, James T Riady. Tetapi namanya agak
berbeda, yaitu World Harvest Center (WHC). Aktivitas sehari-harinya dikomandani
oleh pendeta Dr Jimmy Oentoro.
Sedangkan AIMS adalah lembaga studi pemikiran dan kebudayaan
Yahudi di AS. Institusi ini merupakan mitra utama Christian Coalition (Koalisi
Kristen).
Hadirnya WHC di Indonesia tak lepas dari eratnya
persahabatan spiritual antara James T.Riady dan pendeta Pat Robertson. Konon mereka
mulai saling kenal tatkala keduanya terlibat dalam misi khusus tim sukses
Presiden AS.
Mula-mula era George Bush Sr,kemudian Bill Clinton, dan
akhirnya George W Bush. Selain aktif sebagai tele-evangelis di Christian
Broadcasting Network (CBN) dan Christian Coalition, Pat Robertson memang
menjadi tim inti kampanye kepresidenan keluarga George Bush.
Keluarga Riady pernah bikin heboh karena terlibat skandal
keuangan dalam kampanye Presiden Bill Clinton (1992). Saat itu, Pat Robertson
tampil sebagai saksi meringankan keluarga Riady.
Pada program The 700 Club di CBN, dia berkata, James Riady
dan ayahnya (Mokhtar Riady, red) adalah teman karib saya. Keduanya telah lahir
kembali dalam Kristen. James telah menyatakan keinginannya menjadi pastor dan
misionaris.
Orang Asia perlu diberi kesempatan berpartisipasi sebagai
pegawai Tuhan. Nampaknya, Keterlibatan James dalam misi Kristen diakui sebagai
bagian dari pertaubatannya.
James juga menyebut Pat Robertson sebagai orang yang telah
menyadarkannya kembali ke jalan terang. Dialah guru spiritual saya, ucap putra
mahkota raja bisnis Lippo Group,Mochtar Riady ini.
Tampaknya hubungan Pat Robertson dengan keluarga Riady
memang sangat dekat. Tahun 2002, dalam menyukseskan Proyek Misi 2002, Pat
Robertson datang ke WHC di Lippo Karawaci Tangerang.
Persahabatan kedua gembala itu juga merambah dunia bisnis
serta berbagai proyek dan agenda misi Kristen global. Keduanya melihat
Indonesia bisa menjadi salah satu pusat misi Kristen yang prospektif.
Maka, berdirilah WHC di kawasan bisnis Lippo beserta
sejumlah sarana penunjangnya. Ada lembaga pendidikan, seminari, rumah sakit,
rumah produksi (production house), dan lembaga misi berkedok sosial lainnya.
Televisi Misionaris, sejak tahun 1998, James dan Pat secara
khusus berkongsi mengembangkan International Family Entertainment (IFE) dengan
investasi USD 10 juta. IFE bersama Lippo Group dan Malayan United Industries
Bhd kemudian membeli 80% saham Chinese Entertainment
Broadcast Ltd yang mengelola jasa layanan TV satelit 24 jam.
Stasiun TV misionaris itu punya target menyergap 1,25 milyar audiens berbahasa
Mandarin dan Melayu di kawasan Asia Pasifik.
Saat ini, keduanya sedang merancang sebuah televisi
misionaris di Indonesia. Namanya belum pasti. Kabarnya, CahayaTV, Gospel Overseas
TV, atau HarvestTV. Kru televisi itu kini tengah belajar dan magang di CBN,
jaringan televisi misonaris terbesar di AS (mungkin juga dunia) yang didirikan
oleh Pat Robertson.
CahayaTV atau apapun namanya bakal tampil menjadi andalan
proyek misionaris dengan target ratusan juta warga berbahasa Indonesia dan
Melayu. Ini akan bersinergi dengan proyek-proyek James T Riady sebelumnya,
seperti pembangunan sekolah-sekolah Kristen di daerah miskin dan terpencil.
Melalui Harvest International Curriculum (HIC), mereka
sedang menyiapkan 200 ribu pastor dan pekerja misionaris yang siap bergerilya
memurtadkan jutaan Muslim Indonesia.
Tentang tekad James Riady untuk tampil all-out dalam gerakan
kristenisasi, pernah dipaparkannya dalam wawancara dengan majalah Fortune pada
23 Juli 2001. James akan berkonsentrasi mengembangkan sekolahnya yang mewah di
kawasan bisnis Lippo, serta proyek besar industri media.
Dia juga akan membuka 1.000 sekolah Kristen di desa-desa
miskin di seluruh Indonesia. James juga memaparkan bagaimana dia bersama Pat
Robertson terobsesi untuk membuka jaringan Kristen di Indonesia dengan WHC
sebagai markas utamanya.
Sukses dibidang ekonomi, dan gerakan kristenisasi di
Indonesia, melalui berbagai sarana yang dibangun itu, sekarang James Riyadi memasuki
tahapan ketiga, yaitu masuk ke dunia politik.
Dengan lobbi di Washingto, menurut "Penyambung Lidah
Bung Karno", Permadi, sekarang James Riyadi bersama sejumlah konglomerat
Cina, ingin mengokohkan genggaman politik dengan menggunakan bonekanya 'Jokowi'
yang bakal calon presiden yang akan didukung menjadi calon presiden 2014.
Jika sukses membawa Jokowi ke Istana Negara, James Riyadi
dan kelompok konglomerat Cina di Indonesia, bukan hanya sukses menguasai
ekonomi dan poliltik, tetapi dengan payung politik dan lobbi di Istana, maka
James Riyadi akan semakin leluasa untuk mengembangkan kristen - evengelist di
Indonesia. James Riyadi dan Jokowi sama-sama annggota Rotary Club.
Mungkinkah Islam hanya tinggal nama di Indonesia? Dengan
begitu luar biasa gerakan kristenisasi James Riyadi yang didukung kekuatan dana
dan sarana, serta gereja internasional, termasuk sejumlah lobbi di Washington.
(Hidayatullah/afgh/voa-islam.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar