RENUNGAN UMAT ISLAM
=====================
Tulisan tiga tahun lalu dr
Ustad @burhan shadiq.
Tragedi Mesir mengajarkan kita tuk perduli. Tragedi Suriah
melihat kita tuk punya militansi.
Tragedi Rohingya membuat kita sadar, bahwa menjadi minoritas
kemungkinan besar kita tertindas.
Setiap tragedi yang menimpa umat ini seharusnya memberi
pelajaran berarti.
Dakwah harus dikawal dengan jihad.
Karena ketika dakwah berjalan sendiri, maka dia akan rawan
mendapat halangan. Disitulah jihad berperan.
Tragedi-tragedi ini juga menyadarkan kita bahwa setiap nyawa
muslim harus dibela. Meski dengan keterbatasan yang kita punya.
Para ibu harus sadar hal ini. Sehingga menyiapkan anak-anak
yang peka pada zamannya.
Agama modern melihat kekerasan tak perlu terjadi. Mereka
lupa bahwa kapitalis & imperialis selalu menebar teror di dunia ini.
Para akhwat muslimah harus sadar politik. Dunia tak hanya
sekedar memilih motif pakaian. Tetapi pertempuran idiologi iman.
Para pemuda harus tahu tantangan zamannya. Jangan terlalu
larut pada urusan cinta. Karena nyawa muslimin dalam bahaya.
Perlu halaqah-halaqah politik, disamping halaqah ilmu dien.
Memandang pertarungan dari sisi yang lebih benar.
Politik umat ini bukan hanya sekedar duduk di kursi DPR.
Tetapi tahu mana haq & bathil & harus berdiri disisi mana.
Umat ini harus tahu bahwa musuh itu ada. Tiap detik berpikir
soal bagaimana menghancurkan kita.
Mereka hanya akan berhenti saat kita mengikuti millah
mereka. Dan bumi ini hanya akan diatur oleh aturan mereka.
Urusan umat ini lebih besar daripada hanya sekedar menjadi
pemenang X Factor atau Master Chef.
Urusan umat ini lebih penting daripada sekedar mengoleksi
foto penyanyi K-POP & menangisi foto mereka.
Urusan umat ini lebih penting daripada berdebat soal
perbedaan pendapat harakah kita.
Mereka sepakat memusuhi kita, sedangkan kita berpecah belah
dalam memerangi mereka.
Kita bersungut-sungut hanya karena takbiratul ikram yang
berbeda gerakannya, sementara kristenisasi kita diam saja.
Musuh menyediakan taman bermain untuk membuat kita lupa
mengasah pedang-pedang kita. Musuh menyediakan tayangan yang tak ada ending
diakhirnya, agar kita sibuk berpikir tentangnya.
Musuh mengajarkan konsep cinta dunia, hingga urusan meraih
pahala saja harus dihitung-hitung dengan dunia kita.
Musuh telah menebar duta-duta cantiknya, menyeru pada
kemaksiatan & kita pun masuk dalam perangkapnya.
Sehingga tersemat dikepala umat ini, berjuang tuk agamanya
tidak lebih mulia daripada berjuang demi alamnya.
Musuh mengajak kita tertawa, agar lupa genangan darah
saudara-saudara kita. Musuh mengajak kita menikmati dunia dengan cara mereka.
Dan mereka menolak cara-cara kita. Musuh mengajak kita makan
makanan mereka, dengan cara & gaya mereka.
Maka memalukan bila kita menolak pikiran & gerakan
musuh, tetapi kita bangga memakan makanan mereka dengan gaya mereka.
Musuh menyajikan tayangan setiap hari tuk membuat kering
airmata kita & kerasnya hati kita.
Musuh tidak akan memberi kesempatan pada kita berpikir menegakan
agama. Berpikirlah terus tentang dunia.
Musuh tahu bagaimana mengadu domba. Dan kita selalu mau
menjadi domba baik hati yang menuruti mereka.
Musuh tahu bagaimana membuat kita cakar-cakaran sendiri
sesama saudara. Hanya karena beda sedikit saja.
Musuh tahu bagaimana menciptakan kesibukan dalam internal
kita. Agar kita tidak sempat berpikir melawan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar