
Tanggal 10 Oktober
1990, seluruh dunia berpaling pada seorang gadis berusia 15 tahun bernama
Nayirah. Ia menangis saat berbicara mengenai kejahatan yg dilakukan tentara
Irak.
Nayirah
bertutur bahwa ia menyaksikan pembunuhan lebih dari 300 bayi di rumah sakit di
Kuwait. Pidato dramatisnya di ABC’s Nightline dan NBC Nightly News menyentuh
hati jutaan pemirsa dan berhasil menggalang dukungan luar biasa bagi
keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik ini. Maka pecahlah Perang Teluk.
Irak
kemudian remuk digempur oleh negara-negara sekutu pimpinan Amerika Serikat.
Ketika
perang selesai, seseorang mengamati lebih dekat siapakah Nayirah. Jelas, gadis
yg menangis di depan jutaan pemirsa adalah putri Sheikh Saud Nasser Al Saud Al
Sabah. Dia adalah Duta Besar Kuwait untuk Amerika Serikat dan termasuk anggota
keluarga kerajaan Kuwait.
Nayirah
ternyata sudah belajar akting di Hill & Knowlton. Bos perusahaan itu
menandatangani kontrak senilai 111 Milyar dengan keluarga kerajaan Kuwait.
Tugasnya sederhana, Nayirah harus bisa berakting di depan publik ramai untuk
kemudian dapat membujuk pemerintah dan militer Amerika Serikat untuk mengambil
tindakan terhadap Irak dengan uraian air matanya. Nayirah telah berbohong
dengan air matanya.
Silakan
disaksikan video tangisan Nayirah pada tautan berikut ini:
https://www.youtube.com/watch?v=LmfVs3WaE9Y
*
Saya sedang
tidak ingin mengaitkan apa yg terjadi antara Irak, Kuwait dan tentara sekutu
pimpinan Amerika Serikat pada Perang Teluk yg disebabkan salah satunya oleh
propaganda tangisan Nayirah dengan air mata tangisan siapa pun. Menangis adalah
hak asasi manusia. Siapapun boleh dan sah-sah saja menangis. Sendirian ataupun
di depan publik ramai. Hanya saja, kewaspadaan harus tetap dijaga. Apalagi, di
zaman saat hal yg salah menjadi benar dan hal yg benar menjadi salah.
Saya
sendiri mendoakan, jika memang menangisnya seseorang adalah kerena penyesalan,
semoga seseorang itu diampuni-Nya dan dijadikan oleh-Nya air mata yg keluar
menjadi sebab hidayah. Namun, jika memang menengisnya seseorang itu sebagaimana
menangisnya Nayirah, semoga seseorang itu dihinakan Allah.
#AMI
#SelamatkanIndonesia
#LintasanPikiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar